Global-News.co.id
Utama

Artis Korban Medsos, Pelajaran dari Inul hingga Ernest Prakasa: Diserang Balik Gara-gara Menghina Ulama

Ernest Prakasa,  Inul Daratista dan Iis Dahlia
Ernest Prakasa, Inul Daratista dan Iis Dahlia

Media sosial (medsos) bukan hanya potensial untuk mempromosikan produk, tapi juga mampu mendongkrak nama seorang artis. Sebaliknya, medsos mampu menenggelamkan artis yang salah menggunakannya, seperti dialami penyanyi dangdut Inul Daratista dan  komedian Ernest Prakasa. Masih banyak artis lain jadi korban medsos.

 

INUL DARATISTA tak terasa masuk dalam pusaran konflik pilkada DKI Jakarta. Meski mengaku tidak memihak salah satu cagub, tapi postingan Inul dalam medsosnya dituding cenderung membela Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dengan memojokkan sosok ulama yang selama ini berseberangan dengan Ahok. Inul pun dipolisikan.

Inul Daratista sekarang menjadi terlapor di kepolisian karena dianggap melecehkan ulama melalui akun sosial media. Sejumlah advokat yang tergabung dalam Advokat Peduli Ulama mendatangi Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (27/3/2017) lalu,  melaporkan artis dangdut itu terkait pernyataannya di media sosial beberapa waktu lalu.

Bukan hanya itu, di media sosial dan tayangan infotainment, Inul diisukan “kuwalat” setelah mendadak kondisi kesehatannya drop akibat dihujat netizen lantaran dianggap menghina ulama. Inul disebut mengalami  kejang-kejang hingga pingsan dan dilarikan ke rumah sakit. Inul pingsan diduga karena kelelahan usai mengisi sebuah acara.

Namun saat dikonfirmasi ke suami Inul, Adam Suseno langsung membantahnya. “Enggak kok, kata siapa? Ini dia baik-baik aja kok,” ungkap Adam Suseno saat dihubungi wartawan melalui telepon,Rabu (5/4/2017). Adam Suseno menjelaskan Inul Daratista sekarang masih dipercaya menjadi juri Dangdut Academy 4 yang tayang di Indosiar.

 

Soal kasus Inul di kepolisian, salah satu anggota Advokat Peduli Ulama, Dahlia Zein, menuturkan, pihaknya  melaporkan Inul karena pernyataan artis dangdut itu dianggap telah melecehkan ulama. “Inul menghina ulama, memfitnah, dia bilang di medsos skype sex itu loh,” ujar Dahlia.

Dahlia menjelaskan pernyataan Inul di media sosial diduga telah mencemarkan nama baik ulama lewat dunia maya dan telah melanggar pasal 310, pasal 311, dan pasal 28 ayat 2 UU ITE. Mereka juga tetap akan melaporkan penyanyi yang sempat bersitegang dengan raja dangdut Rhoma Irama itu meskipun Inul tidak menyebut spesifik siapa nama ulama yang dimaksudnya.

“Dia kan bilang pakai sorban. Coba aja dibaca. Ada kata-katanya di mana dia bilang sorban. Pakai  syurban sama wanita sambil main sex skype,” kata Dahlia.

Dalam akun instagram miliknya, Inul mengunggah fotonya bersama calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Isi pontingan Inul:  “Yang sok alim dan otaknya di dengkul pasti mikirnya agama gak mikir beliau gubernur bapak kita semua hahaha, aku seh gak liat beliau lagi nyalonin lagi.”

“.. aku cuma bayangin yang pake syurban bisa mojok ama wanita sambil main sex skype itu piye cerita ne bisa jadi panutan ???! Jangan merusak moral kita soal Rasis-sara- agama aku gak main politik tapi aku cukup bangga duduk berdampingan orang yang menjaga jakarta saat ini dan aku tak ikut campur urusan politik karena bukan bidangku!!!”

Pemilik goyang ngebor ini langsung banjir kecaman. Melalui media sosial, musisi Ahmad Dhani mengingatkan Inul agar tidak membela Ahok yang kini menjadi terdakwa kasus penodaan agama.

“Vonis mu (Inul-Red) itu cuma buat hiburan bagi Ahoker.  Mereka memang senang masak sekaligus makan FITNAH dan GHIBAH,” ujar Ahmad Dhani melalui akun media sosial Facebook. Kecaman juga datang dari sejumlah pihak lain.

Inul sempat bungkan dan menutup akun Instagram @inul.d. Namun pada Rabu (29/3) Inul memberikan klarifikasi soal komentarnya mengenai pria sorban tersebut melalui unggahan sebuah foto di akun Instagram dan menuliskan penjelasan pada keterangan foto tersebut. Pelantun ‘Goyang Inul’ ini menjelaskan soal sorban atau gamis yang dipakai tidak hanya dari kalangan kaum muslim. Tapi busana yang sudah jadi tradisi masyarakat Arab Saudi.

Ia juga menjelaskan bukan hanya ulama atau tokoh agama yang dapat menggunakan sorban atau gamis, tapi orang dengan agama non Islam juga bisa menggunakannya.

“Kalo sekadar pake sorban disebut ulama, bagaimana dengan banyaknya artis yang sering pake sorban saat nyanyi. Lihatlah Ungu, ST12 atau Gigi, yang sering nyanyi religi di bulan Ramadan memakai sorban tapi menyanyi dan menghibur masyarakat,” tulis Inul pada akun Instagramnya.

Tidak hanya itu, kata dia, ada film perempuan berkalung sorban. “Apakah ini juga ulama? Apakah film ini juga dianggap menista ulama? Tentu tidak. Karena sorban adalah pakaian tradisi Arab,” lanjutnya.

Selain itu Inul juga balik menyerang Ahmad Dhani dengan komentar yang tak kalah pedas.  “Si botak abis rapat di rumah Raffi tuh kayaknya sama bininya. Putih-putih atasannya hehehe, rapatkan barisan kayaknya,” tulis Inul dalam komentar yang di-capture akun Instagram gosip, @jenk_kelin_official, Rabu (29/3/2017).  Komentar tersebut diungkap Inul Daratista seusai Raffi Ahmad memperlihatkan foto kebersamaan dengan sejumlah artis, termasuk Ahmad Dhnai dan Mulan Jameela di akun Instagramnya, @raffinagita1717, Selasa (28/3/2017).

Ia pun kembali menyindir soal rumah karaoke bertarif mahal yang diduga milik Dhani.   “Karaoke itu bukan punya Dhani, tapi punya partner saya di Inul Vizta Palembang, namanya Herry orang China. Makan dari duit orang China kalo karaoke untung dapat profit 20 persen dan itu pun dia berkewajiban kalo dapat untung akan diberikan buat jatah yang dia janjikan buat nyantunin keluarga yang ditabrak anaknya,” imbuh Inul.

Namun demikian para netizen meyakini kalimat Inul itu tertuju pada Habib Rizieq Shihab. Tapi Inul  salah sangka sebab yang disebut melecehkan bukan soal sorban melainkan kata “sex skype” sebab sebelumnya ada berita yang mengaitkan Rizieq Shihab, Firza Husin, dan sex skype. Karena itu kubu Rizieq pun memboikot Inul.

Kasus ini bukan pertama. Komedian Ernest Prakasa juga terpaksa harus meminta maaf telah menyebut ulama Zakir Naik–yang sebelumnya bertemu Wakil Presiden Jusuf kalla dan selama 10 hari keliling Indonesia untuk berdakwah–mendanai ISIS. Komentar Ernest di Twitter itu juga memicu polemik dan ramai menuai hujatan.

Permintaan maaf Ernest lalu disampaikan dalam 10 postingan Twitter pada Senin (6/3) lalu. Ernest mengaku salah telah mengatakan bahwa Wakil Presiden Jusuf Kalla telah menjamu Zakir Naik yang menurutnya “terang-terangan mendanai ISIS.”

Komentar Ernest ini didasarkan pada artikel sebuah media India. Ernest mengakui kesalahannya karena dia terlalu percaya pada artikel tersebut. Dia juga telah menghapus tweetnya itu.

“Setelah merenungkan, saya merasa saya salah karena terlalu percaya pada artikel tersebut tanpa riset yang lebih mendalam,” tulis Ernest dalam tweetnya.

“Untuk itu, saya mohon maaf bila telah menyakiti hati teman-teman semua. Saya jamin permintaan maaf ini tulus tanpa tekanan dari pihak mana pun,” lanjut Ernest lagi.

“Memaafkan atau tidak, adalah 100% hak teman-teman. Yang bisa saya lakukan sekarang adalah introspeksi agar hal ini jangan terjadi lagi di kemudian hari,” katanya.

Sebelumnya Ernest ramai dihujat karena komentarnya terhadap Zakir Naik. Akibat postingan tersebut, Ernest disebut sebagai “anti Islam”. Dijuluki dengan label itu, Ernest mengaku pasrah karena dia merasa itu adalah konsekuensi yang harus ditanggungnya.

Namun dia mengatakan, sejak kecil tinggal di lingkungan Betawi Muslim sehingga tidak punya alasan untuk membenci Islam.  Wapres Jusuf Kalla sudah memaafkan Ernest. Tapi tidak dengan PT Sido Muncul. Perusahaan jamu ini memutuskan tidak memperpanjang kontrak Ernest Prakasa yang menjadi bintang iklan produk Tolak Angin. Keputusan ini diambil karena Sido Muncul merasa dirugikan citranya karena cuitan Ernest Prakasa menyoal Zakir Naik.

“Ernest ini kontraknya dengan kami bulan depan sudah habis, kita tidak perpanjang. Kalau pun misalnya kontraknya masih panjang sama kami, akan saya setop, pertama karena permasalahan ini, selain itu kami juga ingin mencari ide baru,” ujar Direktur PT Sido Muncul, Irwan Hidayat kepada wartawan di Jl Cipete Raya, Jakarta Selatan, Selasa (7/3/2017).

Sido Muncul terkena imbas negatif cuitan Ernest terkait munculnya hashtag #boikottolakangin.  Sido Muncul, ditegaskan Irwan, selalu membuat perjanjian dengan bintang iklan. Dalam perjanjian itu ditegaskan kewajiban bintang iklan untuk menjaga norma-norma etika dan kesusilaan.  “Apa yang dilakukan Ernest enggak ada hubungannya dengan kami. Memang bisa terjadi sesuatu, tapi kalau terjadi bukan tanggung jawab perusahaan,” ujar Irwan.

 

Harus Hati-hati

 

Kasus Inul dan juga Ernest menjadi pembelajaran untuk Iis Dahlia. Baginya segala hal yang akan diunggah di sosial media harus benar-benar dipikir agar tidak merugikan diri sendiri.  Pedangdut berusia 44 tahun ini enggan meladeni segala komentar yang memenuhi akun sosial media miliknya. Tidak bermaksud mengabaikan ia hanya berjaga-jaga agar tidak terbawa pada masalah yang menyinggung orang lain.

“Untuk hal-hal sensi kita harus pandai lah. Kalau sosmed enggak usah diladeni saja deh,” ungkapnya Selasa (4/4/2017).

Inul Daratista tentu memiliki alasan tersendiri sehingga kata-kata yang membuat orang lain berspekulasi terlontar. Namun bagaimanapun juga diri sendiri adalah kontrol terbaik agar tidak menimbulkan banyak kesalahpahaman.  Semua pengguna sosial media pasti pernah merasakan sakit dan kesal dengan segala komentar yang diberikan oleh para netizen. Iis Dahlia berharap kasus yang kini menimpanya akan menjadi pembelajaran untuk tidak kembali mengulang kesalahan yang sama.

“Sebenarnya harus dilihat juga kenapa Inul bicara seperti itu pasti ada yang mancing sehingga dia mengeluarkan kata-kata kasar tapi Inul juga sekarang harus belajar sudah enggak usah diladenin. Memang kadang saya juga sakit hati (gara-gara sosial media) tapi buat hal sensitif mending enggak usah ditanggapi,” imbuh Iis Dahlia.

Selain membuat heboh di medsos, artis juga jadi korban medsos. Presenter dan artis Chika Jessika mengaku pernah menjadi korban jejaring sosial. “Sempet disalahgunakan juga,” ujar  Chika di  Exodus, Kuningan City, Jakarta Selatan.

Foto mojang kelahiran Bandung, Jawa Barat, 25 April 1988 itu pernah dicatut oknum tidak bertanggung jawab untuk mempromosikan produk mereka.  ”Waktu itu aku endorse, aku dapat dari endorse A. Tapi pas kontrak, foto aku sudah ada di produk lain,” jelasnya.

Kondisi itu kontan membuat bingung. ”Aku sempat shock lah, tapi mau gimana lagi,” ucapnya pasrah.  Chika pun tidak berniat melaporkan kejadian tersebut ke polisi seperti yang dilakukan sahabatnya Ruben Onsu. ”Karena belum merugikan banget. Paling merugikannya itu ya produk itu. Malas ditindaklanjuti, aku block aja,” ungkapnya.

Usai kejadian itu, Chika pun jadi lebih berhati-hati ”bermain” di dunia maya. Kini, dia pun menggunakan kata sandi saat membuka aplikasi. ”Yang penting sebelum ada kejadian yang tidak diinginkan kita harus lebih hati hati,” imbaunya.

Sejumlah situs juga sering memojokkan artis.  Sebut saja akun-akun seperti Lambe Nyinyir, Lambe Turah, Jenk Keliin, dan lainnya. Tuduhan perselingkuhan seolah tidak pernah surut menerpa Raffi Ahmad dan Ayu Ting Ting. Tudingan ini adalah salah satu kabar yang membuat mereka jadi pembicaraan di media sosial dan diunggah oleh akun Jenk Keliin.

Egi John juga mengungkapkan kemarahan di Instagram. Dirinya menuding Marshanda selingkuh dan materialistis dengan mengunggah perbincangan mengenai pembayaran listrik apartemen Marshanda. Sempat dihapus oleh Egi, akun Lambe Turah kemudian mengunggah kembali potret itu.

Begitu pula dengan motivator Mario Teguh yang dimintai pengakuan sebagai ayah oleh Ario Kiswinar Teguh, namun ia tidak mengakuinya. Hingga akun Lambe Turah mengunggah potret Mario dengan keterangan “Dibalik pria yang sukses pasti ada wanita2 hebat (mantan istri, dan istri),” tulis akun tersebut. *hud/ara

baca juga :

Festival Majapahit 2021, BI Jatim dan Pemerintah Daerah Gelorakan Bangga Buatan dan Wisata Indonesia

Titis Global News

Kabasarnas Instruksikan Koordinasi Pengamanan Nataru bersama TNI-Polri

Redaksi Global News

Antisipasi Resesi, Pemkot Surabaya Gandeng Distributor Pantau Harga Kebutuhan Pokok di Pasaran

Redaksi Global News