Global-News.co.id
Sport Utama

Ketua PSSI Resmi Dijabat Edy Rahmayadi

Global News/Istimewa Edy Rahmayadi dibopong setelah namanya menngalahkan 8 kandidat Ketua Umum PSSI.
Global News/Istimewa
Edy Rahmayadi dibopong setelah namanya menngalahkan 8 kandidat Ketua Umum PSSI.

JAKARTA (global-news.co.id) Letnan Jenderal TNI Edy Rahmayadi terpilih menjadi Ketua Umum PSSI melalui kongres yang dilangsungkan di Hotel Mercure, Ancol, Kamis (10/11/2016).

Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) ini meraih 76 suara, unggul mutlak atas Moeldoko (23 suara) yang merupakan mantan Panglima TNI dan Eddy (1 suara). Dari 107 suara, ada 7 suara tidak sah. “Ini baru permulaan. Kemenangan ini untuk sepak bola,” komentar Edy Rahmayadi  seusai terpilih.

“Di hadapan kita sudah ada Piala AFF. Kemudian, pada 2017, ada SEA Games dan 2018 ada Asian Games. Pada 2024, timnas U-23 main di Olimpiade,” ungkapnya.

Tantangan terdekat dia adalah terkait dengan status hukum beberapa klub, salah satunya adalah Persebaya 1927. Karena tidak jadi dimasukkan ke agenda Kongres PSSI, pembahasan status klub itu menjadi pekerjaan rumah bagi Edy. “Penyelesaiannya tidak boleh keluar dari visi dan misi PSSI yang bermartabat,” katanya.

Edy akan didampingi oleh Joko Driyono dan Iwan Budianto sebagai Wakil Ketua Umum. Mereka juga akan dibantu oleh 12 orang anggota Komite Eksekutif (Exco).

Dua belas anggota Exco itu adalah Hidayat, Yunus Nusi, Condro Kirono, Gusti Randa, Pieter Tanuri, Juli Ahrahman, AS Sukawijaya, Johar Lin Eng, Refrizal, Dik Soplanit, Fery Mulyadi, dan Papat Yunisa.

Sementara itu, di Surabaya, ribuan pendukung Persebaya 1927, Bonek Mania, bereaksi terhadap batalnya agenda pembahasan nasib atau status klub termasuk salah satunya Persebaya 1927 di Kongres PSSI.

Bonek Mania meluapkan kekecewaan mereka dengan memblokir Jalan Gubernur Suryo Surabaya, tepat di depan Gedung Negara Grahadi, dengan membakar ban dan bernyanyi menuntut PSSI mengesahkan status klub, Kamis malam.

“Bonek menuntut Persebaya untuk disahkan statusnya di Kongres PSSI, tapi ternyata tidak dibahas” ujar salah seorang orator aksi sambil berteriak tanpa pengeras suara.

Bonek yang sebelumnya berkumpul di Taman Apsari meluber ke jalan dan menutup jalur protokol di tengah kota tersebut, kemudian membakar ban di tengah jalan sembari meneriakkan yel-yel dukungan terhadap Persebaya 1027.

Sekitar setengah jam, Bonek semakin banyak berdatangan hingga mengakibatkan kemacetan di sejumlah titik yang mengarah ke kawasan Grahadi. Salah seorang koordinator aksi, Pandu, mengaku unjuk rasa sebagai wujud kekecewaan terhadap Kongres PSSI yang berlangsung di Jakarta hari ini.

“Status Persebaya tidak dibahas di arena kongres, padahal sebelumnya ada perjanjian untuk mengesahkannya dan bisa berlaga di kompetisi resmi musim mendatang,” ucapnya.

Ribuan Bonek yang mayoritas menggunakan kendaraan roda dua kemudian bergerak ke kantor Asprov PSSI Jatim di Jalan Kali Kepiting dengan pengawalan petugas kepolisian.

Sementara itu, tim kebanggaan Arek Suroboyo ini sesuai dengan agenda akan disahkan pada Kongres PSSI kali ini, namun menjelang pengesahan diprotes oleh beberapa pemilik suara, hingga akhirnya pimpinan sidang menyerahkan keputusan pada kongres.

Kongres pun menyepakati jika rencana pengembalian status Persebaya dengan tiga tim lainnya yaitu Arema Indonesia, Persewangi Banyuwangi dan Lampung FC ditunda dan permasalahannya disarankan untuk diselesaikan kepengurusan baru.(kpc/ant/man)

baca juga :

PPKM Mikro, 6.061 RT di Tulungagung Bebas Covid-19

Titis Global News

Sekitar 2.000 Rumah Warga Terdampak APG Semeru Direlokasi ke Zona Aman

Redaksi Global News

Gilang ‘Fetish Kain Jarik’ Ditangkap di Kapuas

Redaksi Global News