SURABAYA (Global News)– Kelompok Terbang (Kloter) pertama Calon Jamaah Haji (CJH) asal Sumenep baru dilepas oleh Gubernur Jawa Timur H Soekarwo, Selasa (9/8/2016) di Asrama Haji Sukolilo Surabaya. Namun, sudah ada info, satu calon Jemaah haji meninggal dunia.
Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya mengungkapkan, selain satu orang calon Jemaah haji meninggal, sebanyak empat calon jamaah lainnya tertunda keberangkatannya.
Ketua Penyelenggara Ibadah Haji (PPHI) Embarkasi Surabaya Mahfudh Shodar mengungkapkan, sedianya kloter pertama diisi oleh sebanyak 445 CJH. Namun menjelang keberangkatan ternyata PPIH mendapat kabar bahwa satu CJH meninggal dunia atas nama Mattawin Samsudin (68 ). Sementara dua lainnya oleh tim dokter tidak diizinkan terbang karena sedang sakit sehingga yang berangkat total 440 orang.
“Memang yang sakit ada dua orang namun karena masing-masing berangkat haji berpasangan maka suami dan istrinya diperbolehkan menemani di rumah sakit. Di antaranya CJH atas nama Dhofir Nidin karena baru vaksinasi miningitis. Satu pasangan suami istri lagi juga harus ditunda karena salah satunya menderita herpes,” jelas Mahfudh Shodar usai pelepasan CJH.
Para calon jamaah haji yang sakit sedang dirawat di Rumah Sakit Haji Sukolilo. Sesuai mekanisme apabila telah kembali sehat maka dua pasangan suami isteri tersebut akan diikutkan kloter selanjutnya.
Hari pertama pemberangkatan, sebanyak 11 kloter jamaah haji dari Indonesia akan diberangkatkan menuju Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah dari 9 Embarkasi, Selasa (9/8) dari pagi hingga malam hari. Dari embarkasi Surabaya 1 kloter, Banjarmasin 1 kloter, Bekasi 1 kloter, Batam 1 kloter, Medan 1 kloter, Padang 1 kloter, Makassar 1 kloter, Jakarta 2 kloter dan Solo 2 kloter.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur, H Soekarwo saat melepas jamaah, meminta calon jamaah haji untuk senantiasa menjaga kesehatan, mengingat suhu di tanah suci mencapai 50 derajat celcius. Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), sambung Pakde, telah membekali alat semprot wajah agar digunakan setiap kali mengalami kepanasan dan dehidrasi. “Karena sangat panas sekali, sesuai arahan Kanwil Kemenag alat semprot dibawa dan perbanyak minum air,” tuturnya. Pakde juga kembali mengingatkan agar jamaah juga selalu tabah dan bersabar.(ant/faz)