Global-News.co.id
Madura

Plafon Ruang Anak RSUD Pamekasan Ambruk

GN/Istimewa Kondisi plafon zal Anak RSUD Pamekasan ambrol, Jumat (29/4/2016)
GN/Istimewa
Kondisi plafon zal Anak RSUD Pamekasan ambrol, Jumat (29/4/2016)

PAMEKASAN (Global News)–Plafon zal anak kelas III-B, lantai II RSUD Slamet Martodirjo, Pamekasan, ambrol, dan menimpa dua pasien bayi dan keluarganya yang berada d ruangan itu, Jumat (29/4/2016), sekitar pukul 07.00 WIB. Dugaan sementara hal itu akibat kayu lapuknya kayu penyangga.

Meski tidak menimbulkan korban jiwa atau luka serius pada pasien bayi, namun ambruknya plafon triplek di ruangan berukuran 4,5 meter x 6 meter, membuat syok keluarga pasien Hamriyah (27), warga Desa Rongdhalem, Kecamatan Omben, Sampang dan Finda (21), warga Desa Larangan Dalam, Kecamatan Larangan, Pamekasan.

Setelah kejadian itu, kedua pasien bayi beserta keluarga dipindahkan ke zal anak sebelahnya yang kondisinya cukup bagus dan aman. Namun kondisi keduanya kini masih trauma, khawatir di ruangan yang ditempati sekarang ini juga ambruk.

Pantuan di lapangan, kayu penyanggah plafon ukuran 5 x 7 cm itu, sebagian sudah lapuk. Di bagian tengah terlihat beberapa sambungan kayunya patah, sehingga tidak kuat menahan plafon.

Menurut sumber di lokasi kejadian, saat itu zal anak kelas III-B, Hamriyah sedang menunggui anaknya, Sahratul Wirah (1,5) yang dirawat sejak tiga hari lalu. Begitu juga Finda mendampingi anaknya yang masih berusia 10 bulan juga dirawat inap.

Tiba-tiba keduanya mendengar suara mencurigakan dari arah atas kepala mereka, suaranya seperti pintu dibuka. Begitu mendongakkan kepala, ternyata plafon mau ambruk, sehingga Hamriyah dan Findah langsung mendekap bayi mereka agar tidak tertimpa ambruknya plafon.

Dalam hitungan menit, plafon ambruk menimpa keduanya. Beruntung, plafon itu hanya menimpa dirinya dan tidak mengenai bayinya, lantaran kedua ibu itu melindunginya dengan tubuhnya.

“Kami kaget ketika dari atas ini terdengar suara krek krek- krek. Ternyata plafon ambruk menimpa kami di sini. Kami langsung berteriak histeris minta tolong. Dan kami bersyukur, anak kami tidak mengalami cidera,” kata Hamriyah.

Dikatakan, selama menunggui anaknya di ruangan itu, ia tidak melihat tanda-tanda plafon akan ambruk. Sebab kalau dilihat dari bawah, posisi plafon. Hanya saja, kadang kala mendengar suara benda di atas plafon, seperti suara kucing berjalan yang menginjak plafon.

baca juga :

Pamekasan Raih Anugerah Kabupaten Layak Pemuda Utama

gas

Petani Tembakau Wajib Tanam Varietas Prancak 95

Redaksi Global News

50% Lebih DBHCT Dipakai Untuk Program Kesejahteraan Masyarakat

gas