Global-News.co.id
Madura Utama

Napi Lapas Pamekasan Rutin Kirimi Uang Keluarga

GN/MASDAWI DAHLAN DIALOG: Kalapas Narkotika Pamekasan, Kusmanto Eko Putro saat memberikan pemaparan, tentang lapas narkoba saat dialog bersama ulama-umara yang digelar Pemkab Pamekasan, kemarin.
GN/MASDAWI DAHLAN
DIALOG: Kalapas Narkotika Pamekasan, Kusmanto Eko Putro saat memberikan pemaparan, tentang lapas narkoba saat dialog bersama ulama-umara yang digelar Pemkab Pamekasan, kemarin.

PAMEKASAN (Global News)-Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Pamekasan, Kusmanto Eko Putro, buka-bukaan tentang tugas yang dilakukan dalam membina penghuni Lapas. Itu disampaikannya pada acara Silaturrahmi Ulama-Umara di Pendopo Ronggosukowati Pamekasan, Senin (28/3/2016) malam kemarin.

Kusmanto memang sengaja diundang secara khusus oleh Bupati Pamekasan Achmad Syafii selaku tuan rumah acara tersebut, untuk mengungkapkan berbagai hal yang berkaitan dengan pembinaan dan program rehabilitasi yang dilakukan Lapas Narkotika Pamekasan.

Yang paling menarik pada saat Kusmanto menjawab pertanyaan dari seorang Kiai bernama Kian Abd Sattar.  Kiai muda itu mengemukakan bahwa dia mendapat laporan ada Napi Narkotika di Lapas Pamekasan yang masih sering berkomunikasi, dan bahkan sering mengirim banyak uang ke keluarganya.

“Nah kok bisa seorang napi mengirim uang ke keluarganya, hingga di rumahnya sampai dikabarkan bisa membuat rumah, pada saat dia ada dalam tahanan. Ada apa ini? Masak seorang tahanan bisa mendatangkan uang, sehingga bisa mengirim pada keluarganya dan jumlahnya banyak. Tolong jelaskan pak,” tanya Kiai Sattar.

Mendapat pertanyaan yang menukik itu, Kusmanto tampak tenang saja dan bahkan dengan senyum dan tegas, dia mengatakan hal itu bisa terjadi. Mengapa? Karena, kata Kusmanto, bisa jadi sang Napi itu masih terlibat dalam transaksi dan bisnis Narkoba,  sekalipun di ada dalam Lapas Narkotika. Dan hasil-hasil dari uang yang dimilikinya lalu dikirim ke keluarganya.

“Nah karena itu disinilah kita akan tahu penyebabnya. Tak mungkin Napi itu mendapatkan uang kalau tidak asalnya dikirim oleh keluarganya. Karena itu maka dukungan dan peran keluarga sangat penting bagi tugas kami, agar kami dapat lancar melakukan rehabilitasai. Jangan dikirimi uang mereka, kebutuhan makan tiap hari sudah tersedia dengan cukup,” terangnya.

Kusmanto mengaku telah berupaya untuk mencegal terjadinya hal itu, namun bisa saja terjadi karena keterbatasan. Karena itu dia meminta dukungan dari kelaurga dan masyarakat. Apalagi, kata dia, keberadaan petusas pengawas dan pemantau di lapas Narkotika Pamekasan sangat terbatas tidak sesuai dengan jumlah kebutuhan.

Kusmanto lalu mengungkapkan, berbagai kiat dari para Napi dan jaringannya memasukkan narkoba ke dalam Lapas. Dia menegaskan jika melalui jalan konvensional melalui pintu gerbang akan kesulitan karena penjagaan ketat, namun jaringan menggunakan cara lain untuk memasukkan narkoba ke Lapas.

Di antaranya, dilakukan dengan memasukkan Narkoba itu dalam bola tennis yang dilempar ke dalam Lapas. “Bola tennis itu dimasuki narkoba lalu dilempar kedalam Lapas. Ada juga yang dalam bola tennis itu yang diisi dengan uang.  Anak buah kami sering menemukan hal itu. Kalau berbentuk Narkoba pasti langsung kami tangani dengan cermat tegas,” ungkapnya.

Kusmanto juga menegaskan dirinya tak akan main-main dengan anak buahnya jika ditemukan ada yang terlibat dalam jaringan memasukkan NarKoba itu ke dalam Lapas yang dipimpinnya. “Kami akan tindak tegas dan akan kami pecat jika terbukti, itu sudah komitmen kami,” tandasnya.

Lapas Narkotika Pamekasan sebelumnya merupakan Lapas Umum. Sejak tahun 2003 ditunjuk menjadi Lapas Narkotika.  Lapas ini dikenal sebagai Lapas yang “Angker”, karena setiap  Napi yang tidak mempan dibina di lapas lain baru dikirim ke Lapas Narkotika Pamekasan.

Hingga saat ini jumlah penghuni Lapas Narkotia Pamekasan sebanyak 692 orang. Rinciannya 641 Napi dan 51 tahanan. Tahanan Narkoba yang berasal dari sebanyak 144 orang. Sumenep 14 orang, Bangkalan 15 orang, Sampang 31 orang dan Pamekasan 3 orang. Namun ada sekitar 81 orang Napi dari luar Madura namun berasal atau kelahiran Pamekasan. mas

baca juga :

Guru Besar Universitas Ciputra Sarankan Maksimalkan Peran UMKM Jaga Perekonomian 2024

gas

Februari Direlokasi, Kios Pasar Sedandang Ludes Terbakar

Redaksi Global News

698 Peserta Dinyatakan Lolos Seleksi Akhir CPNS di Lingkungan Pemkot Surabaya

Redaksi Global News