Global-News.co.id
Nasional Utama

Impor 500 Ribu Sapi Bakalan di Jatim Mulai Tahun Ini     

GN/Istimewa Rencana impor 500 ribu sapil bakalan tahun ini direalisasikan dan ditempatkan di Jawa Timur.
GN/Istimewa
Rencana impor 500 ribu sapil bakalan tahun ini direalisasikan dan ditempatkan di Jawa Timur.

SURABAYA (Global News)-Sebanyak 500 ribu sapi bakalan impor mulai tahun ini realisasinya akan ditempatkan di Jawa Timur. Impor ratusan ribu sapi bakalan tersebut bertujuan untuk memenuhi kebutuhan stok daging nasional.

“Impor 500 ribu ekor (sapi bakalan) ini dari pusat. Jatim hanya menjadi tempat untuk pengemukan sapi guna membantu menyelesaikan persoalan kebutuhan daging nasional. Ini bukan untuk Jatim,” kata Kepala Dinas Peternakan (Disnak) Jatim, Maskur, Senin (28/3/2016).

Menurutnya, untuk ketersediaan stok sapi dan daging untuk kebutuhan konsumsi masyarakat Jawa Timur masih cukup. “Sapi kita masih surplus. Bahkan kita masih memasok provinsi lain yang minus. Jadi untuk penggemukan sapi bakalan ini untuk kebutuhan provinsi lain bekerjasama dengan TNI,” katanya.

Rencananya, 500 ribu ekor sapi impor direkomendasikan ditampung di beberapa lahan milik TNI. “Ini juga menjadi bagian dari progam pemanfaatan lahan TNI untuk penggemukan sapi sebagai upaya penguatan ketahanan pangan,” katanya.

Menurutnya, sesuai dengan maping yang dilakukan Disnak Jatim, 10 hektare bisa memuat 10 ribu ekor sapi. Guna mempercepat realisasi program tersebut, pihaknya terus melakukan pertemuan dengan berbagai pihak. “Target kami tahun ini program harus sudah berjalan,” ungkapnya.

Ia menambahkan, program tersebut merupakan usulan Gubernur Jatim untuk memenuhi kebutuhan daging nasional yang masih kurang. Sehingga berpengaruh pada harga di pasaran. Sehingga Jatim sebagai daerah produsen ingin memberikan suplai lebih terhadap kebutuhan nasional. (inf)

baca juga :

BI Luncurkan Gerakan Sadar Wakaf

Redaksi Global News

Mantu Jokowi Menang Pilkada Medan, tapi Golput 54 Persen

Redaksi Global News

Pemerintah RI Resmi Tetapkan KKB Papua Sebagai Teroris

gas