Global-News.co.id
Indeks Metro Raya Utama

Warga Negara Asing Yang Bekerja di Surabaya Wajib Bisa Bahasa Indonesia

Wakil Ketua Komisi D DPRD Surabaya Junaedi : Warga Negara Asing Yang Bekerja di Surabaya Wajib Bisa Bahasa Indonesia
Wakil Ketua Komisi D DPRD Surabaya Junaedi : Warga Negara Asing Yang Bekerja di Surabaya Wajib Bisa Bahasa Indonesia

 

Surabaya – Wakil Ketua Komisi D bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Surabaya Junaedi menegaskan warga negara asing yang bekerja di Surabaya harus bisa bahasa Indonesia.

Pernyataan tersebut disampaikan politisi Demokrat tersebut seiring berlakunya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). “Saya kira dengan era globalisasi, dengan masuknya MEA dan dalam waktu dekat akan di deklarasikan bersama, khususnya surabaya harus mengikuti perkembangan zaman,” tambah Junaedi.

Sebelumnya, Gubernur Jatim Soekarwo juga menyampaikan hal senada terkait pemberlakuan MEA. “Kalau ada warga negara asing yang bekerja di sini, saya sepakat menggunakan bahasa Indonesia walau ada bahasa asing,” paparnya.

Dengan berlakunya MEA, maka diperkirakan Indonesia, khususnya Jatim akan dibanjiri oleh tenaga kerja asing dari wilayah Asia yang memiliki kompetensi dan kemampuan mumpuni. Diperkirakan saat ini sudah banyak tenaga kerja asing yang sudah bekerja di Surabaya.

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau ASEAN Economic Community (AEC)) adalah sebuah integrasi ekonomi ASEAN dalam menghadapi perdagangan bebas antarnegara-negara ASEAN. Seluruh negara anggota ASEAN telah menyepakati perjanjian ini. MEA dirancang untuk mewujudkan Wawasan ASEAN 2020.

Dalam menghadapi persaingan yang teramat ketat selama MEA ini, negara-negara ASEAN haruslah mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang trampil, cerdas, dan kompetitif.

baca juga :

Gubernur Khofifah Tinjau Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 bagi Imam, Muadzin dan Marbot di Masjid Al- Akbar

Titis Global News

Dalam Kegiatan Musrenbang, Pemkot Surabaya Libatkan Partisipasi Anak

Redaksi Global News

2020, PT PAL Targetkan Pendapatan Rp 2,3 Triliun

Redaksi Global News